Cahaya Perempuan Bengkulu bersama dengan Konsorsium PERMAMPU memperingati Hari Lansia Nasional ke-25 secara hybrid pada Rabu (28/5) di Four Points Hotel, Medan, dan melalui Zoom di 23 titik di delapan provinsi Sumatera. Acara ini diikuti 207 peserta, termasuk 28 lansia, 173 perempuan dewasa, dan 6 perempuan muda. Di Provinsi Bengkulu sendiri yang menjadi titik zoom meeting ada di Kabupaten Seluma, Rejang Lebong dan Kab. Kepahiang.
Mengusung tema “Isu HKSR Perempuan Menjelang dan di Usia Lansia, khususnya Perimenopause dan Masa Menopause,” acara ini menghadirkan dr. Dina Aprillia Ariestine, M.Ked(PD), Sp.PD-KGer, sebagai narasumber utama. Menurut dr. Dina, perimenopause adalah masa transisi menuju menopause yang berlangsung 2–8 tahun. Gejalanya meliputi hot flush (rasa panas mendadak di wajah dan leher), perubahan mood, penurunan kepadatan tulang, hingga gangguan pencernaan.
Asisten Koordinator PERMAMPU, Ana Yunita P, menyampaikan perayaan ini menjadi momentum penting untuk memperjuangkan hak-hak perempuan lansia yang sering terabaikan. dr. Dina menekankan pentingnya dukungan keluarga, komunikasi terbuka, pola makan sehat, dan aktivitas fisik agar perempuan lansia tetap sehat dan aktif. Ia juga mengingatkan tentang risiko demensia yang dapat menurunkan kemandirian lansia.
Diskusi mendalam dipandu Koordinator PERMAMPU, Dina Lumbantobing, untuk mendengar langsung kegelisahan dan harapan para peserta. Para lansia merasa lebih tenang dan optimis setelah memperoleh informasi yang komprehensif.
Namun, mereka juga mengungkapkan kekhawatiran menjadi beban keluarga, merasa tidak dihargai, dan kesulitan memenuhi kebutuhan seksual pasangan. Mereka berharap pemerintah memperluas layanan posyandu lansia dan menghadirkan fasilitas kesehatan berbasis komunitas yang lebih ramah.
Dina Lumbantobing menegaskan diskusi ini menjadi langkah awal untuk memperkuat komitmen lintas generasi dalam memenuhi hak-hak perempuan lansia, terutama kesehatan seksual dan reproduksi. Data BPS 2022 menunjukkan angka harapan hidup perempuan lebih tinggi (73,83 tahun) dibanding laki-laki (69,93 tahun), tetap
Sebagai tindak lanjut, PERMAMPU berkomitmen menjadikan isu-isu ini sebagai materi diskusi di kelompok-kelompok Credit Union dan wilayah dampingan. PERMAMPU juga memastikan lansia dampingan memiliki BPJS/KIS, memeriksakan kesehatan secara rutin di Posyandu, serta mendorong kehadiran dokter geriatri di seluruh rumah sakit, agar lansia memperoleh layanan kesehatan yang komprehensif dan gratis.